Home

Komunitas TROTOARt awalnya adalah sekelompok pelukis jalanan yang “mangkal” sejak tahun 1989 disalah satu jalan Kota Tua Jakarta. Pada tanggal 17 Mei 2001 oleh Jhons Patriatik Karlah dan rekan menyatukan ide, pikiran, dan cara pandang berkesenian dengan mendirikan Yayasan TROTOARt Semesta Raya. Ide tersebut bertujuan untuk mendorong cara pandang berkesenian yang bisa berbagi, memberi, serta melayani. Khusunya untuk warga Penjaringan Jakarta Utara yang sampai saat ini sebagai daerah “markas” kumpulnya anggota anggota Komunitas TROTOARt. Setelah terbentuknya Yayasan, Komunitas TROTOARt mengembangkan progam seninya dibeberapa wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan progam Sehat Bersama TROTOARt dan Bermartabat Bersama TROTOARt yang sudah dijalankan.

Salah satu progam yang paling berkesan bagi Komunitas TROTOARt yakni mengubah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) menjadi sebuah Lapangan untuk aktivitas warga Penjaringan pada tahun 2013, Mural Kali Opak Movement 2015 yang menjadi salah satu mural terpanjang di Jakarta saat itu dengan ukuran 250 meter sepanjang bantaran Kali Opak bareng The Popo, Mural Rawa Bebek di kawasan prostitusi Pekerja Seks Komersial (PSK) Royal Penjaringan Jakarta Utara tahun 2016, Gerobak Layar Tancap keliling Jakarta dari tahun 2011 sampai sekarang, serta progam – progam lainnya.

Selain menjalankan progam seni budaya tersebut,saat ini Komunitas TROTOARt juga menjalankan unit usaha mandirinya dalam naungan Katro Management yang yang didalamnya ada Katro Kopi, Katro Vespa, Katro Studio, Katro Band, Katro Visual serta Katro – Katro lainnya. Kata Katro diambil dari Bahasa gaul pinggiran Jakarta yang berarti “Jelek, Sampah, Kampungan, Pinggiran dll”. Namun, dalam konteks Komunitas TROTOARt makna Katro adalah Keluarga TROTOARt.

Semua progam serta unit usaha mandiri dari progam senam sehat, layar tancap keliling, kegiatan belajar mengajar, festival music, sunatan masal dan lainnya dikerjakan dari dana sumbangan terbuka, kolektif, serta swadaya dari anggota TROTOARt, dan warga lingkungan  setempat. 

exobwrg8yrd8vymxeo62

Saat Seniman di Bumiayu Perangi Corona dengan Kreasi MuraL

Komunitas Trotoart membuat mural bertemakan Bahaya Virus Corona atau COVID-19 di Jembatan Saka Lima Belas (Sakalibel). (Dok Trotoart) Bumiayu – Komunitas seniman Bumiayu Kabupaten Brebes mimiliki cara tersendiri untuk mengampanyekan…
padds

PAMERAN ARSIP DAN DOKUMENTASI: SENI PARTISIPASI

Komunitas Gerbong Bawah TanahKurator: Leonhard Bartolomeus dan Rahmat Jabaril Pembukaan dan DiskusiSabtu, 12 September 201511.00 – 16.00 WIB Sesi I : “Seni dan Partisipasi Warga”Pukul 11.00-13.00Arief Yudi (Jatiwangi Art Factory)Joni…
96417457_10157554625734527_2515520297537372160_n

MURAL “Saat Bahagia Atau Merdeka”

Sejumlah seniman di Bumiayu, Brebes yang tergabung dalam Komunitas Trotoart, menyulap pilar tembok jembatan rel kereta api di Bumiayu, dengan karya mural COVID-19. Ini adalah cara mereka untuk mengampanyekan bahaya…
63ab63cbda54a231bfed3c61_61fa1e7da0aba775a9c7f935_WhatsApp Image 2022-01-28 at 16.42.56-p-500-p-500

Residensi Hakiki

Jumat, 28 Januari 2022 21:00 – 22:00 WIB RESIDENSI HAKIKI Residensi menghadirkan proses kreatif yang lebih unik dan mendalam bagi seorang seniman. Sinau Art menjadi host dari Seniman Jhons Patriatik…

Jl. Kp. Baru No.4, RT.10/RW.15, Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14440, Indonesia

Scroll to Top